Khutbah Pertama
الْحَمْدُ للهِ الَّذِي خَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا، وَجَعَلَ فِي الأَرْضِ رَوَاسِيَ وَأَنْهَارًا وَسُبُلًا لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، بَعَثَهُ اللهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Jamaah Jumat yang Dimuliakan Allah,
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah $SWT$ dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa dalam arti menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, termasuk menjalankan amanah sebagai Khalifah fil Ardh (pemimpin di bumi) yang bertugas menjaga kelestarian alam.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Islam bukan hanya agama yang mengatur hubungan hamba dengan Sang Pencipta (Hablum Minallah), tetapi juga mengatur hubungan dengan sesama manusia (Hablum Minannas) dan hubungan dengan alam semesta (Hablum Minal Alam).
Ketahuilah bahwa ekosistem yang seimbang—mulai dari udara yang kita hirup, air yang kita minum, hingga tanah yang kita pijak—adalah anugerah sekaligus amanah. Allah $SWT$ berfirman dalam Surat Al-A’raf ayat 56:
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ1
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-oran3g yang berbuat bai4k.”
Jamaah yang Berbahagia,
Kerusakan ekosistem yang kita saksikan hari ini—seperti banjir bandang, kekeringan yang ekstrem, hingga polusi udara—bukanlah semata-mata fenomena alam biasa. Seringkali, itu adalah buah dari tangan-tangan manusia yang serakah dan tidak bertanggung jawab. Allah mengingatkan dalam Surat Ar-Rum ayat 41 bahwa kerusakan di darat dan di laut terjadi karena ulah manusia, agar mereka merasakan sebagian dari dampak perbuatan mereka sendiri dan kembali ke jalan yang benar.
Menjaga ekosistem adalah bagian dari Kemaslahatan Umum (Al-Maslahah Al-Ammah). Mengapa demikian?
- Menjamin Kelangsungan Hidup: Air bersih dan udara sehat adalah syarat mutlak ibadah dan kehidupan yang berkualitas.
- Menjaga Keseimbangan: Allah menciptakan alam ini dengan mizan (keseimbangan). Mengganggu satu bagian ekosistem akan merusak tatanan hidup makhluk lainnya.
- Warisan Anak Cucu: Kita meminjam bumi ini dari generasi mendatang. Merusak alam berarti merampas hak hidup anak cucu kita di masa depan.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Apa langkah nyata yang bisa kita lakukan?
- Berhemat air dan energi. Jangan boros, karena Rasulullah $SAW$ melarang berlebihan dalam menggunakan air meski sedang berwudhu di sungai yang mengalir.
- Mengelola sampah dengan bijak. Jangan mengotori sungai atau lingkungan yang menjadi fasilitas umum.
- Menanam pohon. Rasulullah $SAW$ bersabda bahwa siapa pun muslim yang menanam pohon atau menanam tanaman, lalu dimakan oleh burung, manusia, atau hewan, maka hal itu menjadi sedekah baginya.
Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang mampu menjaga amanah alam ini, sehingga kemaslahatan hidup bersama dapat terwujud di dunia dan menjadi saksi kebaikan di akhirat kelak.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
