Jepara – Ribuan alumni santri dari berbagai pondok pesantren di seluruh Indonesia, khususnya Pulau Jawa, memadati Masjid Agung Jepara pada Sabtu, 1 November 2025, untuk menghadiri acara akbar Haul Masyayikh yang diselenggarakan oleh Keluarga Santri Jepara (KSJ). Acara ini menjadi momentum penting bagi para santri untuk mengenang jasa dan mendoakan para guru serta pendiri pesantren (masyayikh) sembari mengokohkan kembali tali silaturahmi.
Mengangkat tema yang sarat makna, “Mengokohkan Sanad Keilmuan, Melangkah Bersama untuk Kemaslahatan”, kegiatan ini menegaskan komitmen para santri untuk menjaga mata rantai keilmuan Islam tradisional dan mengaplikasikannya dalam upaya kemaslahatan umat dan bangsa.

Rangkaian Acara Penuh Khidmat
Rangkaian acara telah dimulai sejak usai shalat jamaah Maghrib dengan pelaksanaan Khatmil Qur’an bil-ghaib (menamatkan pembacaan Al-Qur’an secara hafalan) oleh para hafizh dan hafizhah, yang diikuti dengan khusyuk oleh jamaah yang hadir. Suasana sakral dan khidmat terasa memenuhi setiap sudut Masjid Agung Jepara.
Puncak acara Haul Masyayikh dimulai tepat pukul 20.00 WIB. Acara dibuka dengan pembacaan tahlil dan doa arwah untuk para masyayikh, dipimpin oleh ulama sepuh yang turut hadir. Pembacaan nama-nama kiai dan guru dari berbagai pesantren besar yang pernah menjadi tempat menimba ilmu para santri Jepara menggema, menimbulkan haru dan refleksi mendalam di kalangan hadirin.

Dihadiri Para Pengasuh Pesantren
Kehadiran para pengasuh pondok pesantren (Gawagis dan dzurriyah masyayikh) yang tergabung dalam KSJ menjadi daya tarik utama dan memperkuat legitimasi acara ini. Para pengasuh tersebut hadir untuk memberikan mauidzah hasanah (nasihat kebaikan) dan ijazah amalan, sekaligus menjadi simbol “pengokohan sanad keilmuan” yang menjadi tema acara.
Dalam sambutannya, Ketua KSJ, KH. Muharror Afif, Lc. sekaligus mewakili panitia penyelenggara, menyampaikan rasa syukur atas antusiasme ribuan santri yang datang. “Kehadiran kita malam ini adalah bukti nyata kecintaan dan bakti kita kepada para guru. Inilah wujud mengokohkan sanad keilmuan, agar ilmu yang kita dapatkan berkah dan tersambung hingga Rasulullah SAW,” ujarnya.
Para pengasuh pesantren yang hadir secara bergantian menekankan pentingnya peran santri di tengah masyarakat. Mereka berpesan agar para alumni tidak hanya pandai dalam urusan agama, tetapi juga aktif melangkah bersama untuk menciptakan kemaslahatan, sesuai dengan bagian kedua dari tema acara. Mereka juga mengingatkan bahwa kekuatan santri terletak pada persatuan dan kepedulian sosial.

Menyatukan Alumni dari Seluruh Jawa
Haul Masyayikh KSJ tahun ini kembali berhasil menjadi magnet yang menyatukan alumni dari pesantren-pesantren ternama, terutama di Pulau Jawa. Alumni dari Lirboyo, Ploso, Sarang, Tegalrejo, Tambakberas, Kajen, dan banyak pesantren lainnya, termasuk pesantren-pesantren yanga ada di Jepara sendiri seperti Alumni pesantren Balekambang, Alfalah, Hasyim Asy’ari dan masih banyak lagi bertemu dan larut dalam doa serta silaturahmi. Momen ini sekaligus menjadi ajang reuni akbar yang memperkuat jaringan sosial dan dakwah para santri.
Acara ditutup dengan doa penutup yang dipimpin oleh Gus Qomaruzzaman Dimyati dari Ponpes Al Fadlu Kendal, memohon keberkahan dan keselamatan bagi para masyayikh, alumni santri, serta seluruh masyarakat Jepara dan Indonesia.
Kegiatan Haul Masyayikh KSJ ini diharapkan menjadi agenda rutin yang tidak hanya melestarikan tradisi penghormatan kepada guru, tetapi juga menjadi simpul persatuan dan pusat gerakan para santri untuk berkontribusi secara nyata bagi kemaslahatan bangsa.
Link Youtube Tonton
Wawancara Tonton
